Metodologi
penafsiran Khasanah Islam Klasik
Hanafi menjelaskan tiga pendekatan terhadap khasanah
klasik. Pertama adalah pendekatan kaum tradisionalis yang beranggapan bahwa
khsana lama tersebut telah memberikan solusi atas persoalanyang kita hadapi.
Para tradisionalis tersebut berkeyakinan bahwa khasanah tersebut telh mencakup
segala persoalan masa lalu, masa kini dan masa yang akandatang dank arena itu kita harus kebali
ke khasanah itu.
Pendekatan kedua adalah pendekatan modernis yang
mendukung usaha-usaha modernisasi. Mereka berkeyakinan bahwa khasanah lama
tidak memiliki nilai sama sekali, karena ia tidak mengandung unsure-unsur yang
berguna untuk membangun sebuah masyarakat dan bahkan menganggapa khasanah
tersebut adalah bagian dari keterbelakangan kaum modernis ini ingin membangun
sebuah bangunan baru
disamping bangunan lama. Menurut hanafi sikap
tersebut benar menurut secara prinsip, tapi praktiknya tidak benar. Ia
mengingatkan bahwa kehidupan sebuah bansa tidak dapat diubah dalam sekejab.
Kalau kita ingin mengubah sebuah masyarakat, harus dimulai dari akarna bkan
dari permukaannya saja. Baginya khsanah klasik tidakberniai sama sekali. Ia
lebih baik sebagai tujuan atau palin tidak sebuah alat.
Pendekatan ketiga adalah gabungan antara tradisi dan
pembaruan. Pendekatan ini bermaksud untuk memilih unsure-unsur yang baik dari
nilai-niai tradisional yang sesuai dengan tuntutan zman, dan pada saat yang
ama, mencoba untuk menguji nilai-nilai modern dengan nilai-nilai tradisional.
Dengan demikian pendekatan ini mencoba untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan dari kedua nilai
tersebut, lalu menentukan nilai yang paling sesuai dengan zaman.
Cat: pada penentuan suatu tradisi yang harus
ditinaju adalah dari segi waktu, tempat dan kndisi saat itu.
” tradisi sebagai’ kekayaan jiwa (spiritual
masyarakat)” adalah” basis teoritis bagi
onstribusi masa kini” dengan pernyataan ini, hanafi ingin menyarakan bahwa kita
tidak bisa mangabaikan tradisi, karena ia telah membentuk masa kini. Menurut
Hanafi, kita dapat memecahkan masa kini
dengan mencari akar-akar historinya dan ide-ide modern dalam tradisi.
Menurutnya menyepelekan tradisi akan menghasilkan kegagalan moderernis karena
ketidak sesuaian antara modernism dan tradisi
Sumber: polotik islam karangan Nanang Tahqiq